Pengetahuan

Jenis meteran energi listrik

How to Connect a 3 Phase Energy Meter: Step-by-Step Guide

Pengukur energi listrik adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur energi listrik dan memainkan peran penting dalam sistem tenaga modern dan manajemen energi. Berikut ini adalah beberapa jenis meteran energi listrik yang umum:

I. Klasifikasi berdasarkan prinsip pengukuran
1. Pengukur energi listrik induksi
- Meteran energi listrik induksi adalah meteran energi listrik tradisional. Ia bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik dan terutama terdiri dari kumparan tegangan, kumparan arus, cakram aluminium, magnet rem dan komponen lainnya. Ketika arus melewati kumparan arus dan kumparan tegangan, arus eddy induksi dihasilkan dalam piringan aluminium, yang pada gilirannya menyebabkan piringan aluminium berputar di bawah aksi gaya elektromagnetik. Kecepatan putaran piringan aluminium sebanding dengan konsumsi energi listrik. Dengan menghitung jumlah putaran piringan aluminium, konsumsi energi listrik dapat diukur. Misalnya, di beberapa bangunan perumahan tua dan komersial kecil, meteran energi listrik induksi dulunya banyak digunakan. Pengukur energi listrik jenis ini memiliki struktur yang relatif sederhana dan keandalan yang tinggi, namun akurasinya relatif rendah serta mudah terganggu oleh medan magnet luar dan faktor lainnya. Dikutip dari isi pengetahuan prinsip kerja meter energi listrik yang relevan di
2. Pengukur energi elektronik
- Pengukur energi elektronik adalah produk utama pengukuran energi modern. Ia menggunakan sirkuit elektronik untuk mengukur energi. Prinsip kerjanya adalah mengambil sampel tegangan dan arus, mengubahnya menjadi data analog-ke-digital, dan kemudian menggunakan mikroprosesor untuk memproses data dan menghitung energi. Pengukur energi elektronik memiliki keunggulan akurasi tinggi, beragam fungsi, dan konsumsi daya rendah. Misalnya saja, mereka dapat mewujudkan pengukuran energi secara time-sharing dan statistik terpisah untuk harga listrik dalam periode waktu yang berbeda, yang sangat bermanfaat bagi manajemen sisi permintaan departemen tenaga listrik dan pengendalian biaya listrik bagi pengguna. Pada saat yang sama, pengukur energi elektronik juga dapat dengan mudah dihubungkan ke jaringan komunikasi untuk mewujudkan fungsi seperti pembacaan meter jarak jauh dan kendali jarak jauh, yang meningkatkan tingkat kecerdasan manajemen daya. Dikutip dari [2] tentang penelitian keandalan meteran energi elektronik dan konten terkait lainnya.

II. Klasifikasi berdasarkan fungsi
1. Pengukur energi fase tunggal
- Pengukur energi satu fasa terutama digunakan untuk mengukur energi dalam rangkaian AC satu fasa. Ini banyak digunakan pada pengguna rumah tangga. Misalnya, bangunan tempat tinggal biasa pada umumnya hanya menggunakan listrik satu fasa, sehingga meteran energi satu fasa sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan meteran energi. Ini hanya perlu menghubungkan kabel hidup dan kabel netral agar berfungsi dengan baik, dan dapat secara akurat mengukur daya yang dikonsumsi oleh peralatan listrik rumah tangga (seperti lampu, TV, lemari es, dll.).
2. Pengukur energi tiga fase
- Pengukur energi tiga fasa digunakan untuk mengukur daya pada rangkaian AC tiga fasa. Sirkuit tiga fase lebih umum terjadi pada produksi industri, bangunan komersial, dan peralatan listrik skala besar. Pengukur energi tiga fase dapat dibagi menjadi pengukur energi tiga fase tiga kabel dan pengukur energi tiga fase empat kabel. Pengukur energi tiga fase tiga kabel cocok untuk sirkuit tiga fase tiga kabel, dan umumnya digunakan dalam sistem catu daya tegangan tinggi atau pengukuran beban tiga fase simetris; pengukur energi tiga fase empat kabel cocok untuk sirkuit tiga fase empat kabel, dan dapat secara akurat mengukur beban tidak seimbang tiga fase. Mereka banyak digunakan di berbagai tempat industri dan komersial, seperti berbagai motor di pabrik, peralatan penerangan dan AC di pusat perbelanjaan besar.

3. Klasifikasi berdasarkan metode pembayaran
1. Meteran energi biasa (meteran energi pascabayar)
- Pengukur energi ini adalah metode pengukuran tradisional. Pengguna menggunakan listrik terlebih dahulu, kemudian membayar tagihan listrik secara rutin (misalnya bulanan) sesuai pembacaan meter energi. Staf departemen tenaga listrik akan secara teratur membaca meteran di tempat pengguna, menghitung jumlah tagihan listrik berdasarkan data pembacaan meter, dan kemudian pengguna akan membayar tagihan tersebut. Metode ini telah banyak digunakan sejak lama, namun terdapat permasalahan seperti rendahnya efisiensi pembacaan meter manual dan mudah terjadinya kesalahan.
2. Meteran energi prabayar
- Meteran energi prabayar mengharuskan pengguna untuk membeli listrik terlebih dahulu dan mengisi ulang nilai listrik ke dalam meteran energi. Selama penggunaan, meteran energi akan secara otomatis memotong listrik yang dikonsumsi. Ketika nilai listrik yang tersisa mendekati nol, pengukur energi akan mengirimkan sinyal cepat untuk mengingatkan pengguna agar mengisi ulang tepat waktu. Pengukur energi prabayar dapat secara efektif menghindari masalah tunggakan pengguna, meningkatkan efisiensi pemulihan tagihan listrik di departemen tenaga listrik, dan bagi pengguna, mereka juga dapat mengontrol biaya listrik mereka sendiri dengan lebih baik.

Anda Mungkin Juga Menyukai

Kirim permintaan